KEMULIAAN & BERKAT YESUS NYATA DALAM PERJAMUAN PERKAWINAN DI KANA
(YOHANES 2: 1-11)
”Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.”
(Yohanes 2: 11, TB2)
Kemuliaan & Berkat YESUS Nyata Dalam Perjamuan Perkawinan di Kana
Melalui penulis Injil Yohanes di teks dan konteks ini, kita membaca dan dibantu bisa menyaksikan Kemuliaan dan Berkat dari Tuhan Yesus Kristus. Bukan sekadar dengan kata, tetapi perbuatan yang dilakukan Tuhan Yesus, mujizat yang besar, yang pertama dari apa yang akan menjadi ketujuh tanda dalam Injil Yohanes. Kita semua diajak ikut bersama pelayan-pelayan pernikahan dan murid-murid-Nya untuk menyaksikan pewujudan kemuliaan Tuhan Yesus, menyaksikan berkat dalam perjamuan perkawinan di Kana ini, dan berkat-berkat selanjutnya yang menghasilkan iman dalam hati murid-murid, dan termasuk kita di konteks memasuki Sakramen Perjamuan Kudus pertama di Tahun Baru 2025 kini.
Melalui teks Minggu ini kita melihat bahwa kesaksian juga disampaikan melalui perbuatan. Dalam sebuah pesta perjamuan perkawinan pernikahan di Kana, Tuhan Yesus menyatakan kemuliaan-Nya (baca & refleksikan ulang ayat 11), Tuhan
Yesus Kristus bersaksi melalui perbuatan, yakni dengan mengubah air menjadi anggur. Ia bersaksi kepada pelayan-pelayan dan juga orang-orang yang hadir dalam pesta perkawinan. Namun saat itu sepertinya mereka gagal melihat kekudusan kemuliaan melalui perbuatan Yesus. Apakah artinya melihat kemuliaan Tuhan Yesus? Melihat kemuliaan-Nya itu identik dengan mengalami hadirat Allah. Peristiwa di Kana bukanlah awal kelahiran iman murid-murid kepada Sang Rabuni (Guru) dan Tuhan Juruselamat dunia. Peristiwa ini memperlihatkan penggembalaan Tuhan Yesus kepada murid-murid, sebaliknya pendalaman iman murid-murid (termasuk kita sekarang) yang bertumbuh melalui dan oleh peristiwa di Kana ini.
Kini, marilah menghadirkan kemuliaan Tuhan Yesus dan menyalurlan berkat-Nya kepada sesama manusia. Bersedia rendah hati untuk semakin berbuat baik dan mengasihi keluarga dan banyak orang. Khususnya semakin peka melihat kemuliaan- Nya dalam hidup Anda dan kehidupan dunia, jangan kebanyakan mengeluh, marah-marah kepada lingkungan dan kenyataan kehidupan. Berhenti cuma memuliakan diri sendiri, menertawakan kekurangan orang lain, dan ujungnya “membully” sesama manusia. Mari jangan lupa mengevaluasi diri sendiri di hadapan Tuhan Yesus Kristus. Belajarlah kembali dan semakin peka melihat kemuliaan dan segala berkat-berkat-Nya nyata dalam hidup tiap kita. Bersyukurlah senantiasa di setiap “perjamuan” yang Tuhan sediakan dan berikan kepada pribadi dan keluarga kita. Syukur yang tulus menjadi indikasi iman kita semakin bertumbuh dalam Kemuliaan-Nya yang Kudus dan khususnya karena Berkat Penyelamatan Darah dan Tubuh Tuhan Yesus Kristus. Selamat menerima Sakramen Perjamuan Kudus yang pertama di Tahun 2025.
Amin.
Media: GKJ-N/No.03/01/2025
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.