LAKUKANLAH SEMUANYA DALAM NAMA TUHAN YESUS
(KOLOSE 3: 12-17)
”Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,…”
(Kolose 3: 17, TB2)
Lakukanlah Semuanya Dalam Nama TUHAN YESUS
Kita sudah mencapai minggu terakhir di tahun 2024 ini. Ada banyak peristiwa telah terjadi dalam hidup kita. Suka atau duka, baik atau buruk, yang kita harapkan atau yang tidak kita harapkan. Semua peristiwa itu kini tinggal menyisakan kenangan. Dan dalam kenangan ini, kita dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, kenangan tadi akan kita pakai untuk membangun kembali hidup kita agar menjadi baik. Kedua, kenangan tadi kita biarkan menjadi kekuatan yang meracuni dan merusak hidup kita. Tentu, kita berharap di tahun 2025 hidup kita menjadi semakin lebih baik, sesuai apa yang kita harapkan, namun juga sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, pilihan pertama tentu menjadi pilihan yang terbaik bagi kita.
Yang lama harus dimatikan, dan digantikan yang baru. Manusia yang baru ditandai dengan kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan (ayat 14). Kasih di sini adalah kasih agape, kasih yang memberi diri, bukan kasih yang mengambil keuntungan dari pihak lain demi dirinya sendiri. Kasih yang memberikan terbaik bagi sesama, bukan sebaliknya menuntut pemberian terbaik dari sesama. Ada banyak penanda dari kasih agape ini. Rasul Paulus menyebutkan beberapa di antaranya: belas kasih, kemurahan, kerendahan hati, pengampunan, dst.
Manusia baru ini adalah manusia beriman yang dalam setiap perkataan atau perbuatan melakukan semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur melalui Dia kepada Allah Bapa (ayat 17). Apa yang dimaksud Paulus? Apakah setiap kali kita berbuat sesuatu, entah itu bekerja, belajar, bermain, olah raga, kita sebut nama Yesus berulang-ulang seperti mengucapkan mantra? Tentu bukan itu yang dimaksud.
Melakukan semuanya dalam nama Yesus berarti setiap perkataan atau perbuatan kita tidak boleh mencemarkan nama Yesus. Ketika perkataan atau perbuatan kita bertentangan dengan ajaran Yesus berarti kita telah mencemarkan nama Yesus. Berarti, kita telah melakukan sesuatu tidak dalam nama Yesus. Contoh: Ketika Yesus mengajarkan agar kita mau mengampuni sesama, tetapi kita lebih memilih balas dendam, berarti tindakan kita itu tidak dilakukan dalam nama Yesus, meskipun kita adalah seorang yang beragama Kristen. Banyak orang meyakini diri sebagai pengikut Kristus, namun seringkali gagal menunjukkan kemanusiaan baru mereka dalam Yesus. Ayo, jadikan diri kita selalu sebagai manusia baru dalam Yesus.
Amin.
Media: GKJ-N/No.05/12/2024
Oleh: Pdt. Dr. Agus Hendratmo