Roh Jahat Takluk dalam Kuasa Roh-NYA (Lukas 8: 26-39)

Roh Jahat Takluk dalam Kuasa Roh-NYA (Lukas 8: 26-39)
“Lalu keluarlah setan-setan itu dari orang itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas.”(Lukas 8: 33)

Keadaan konteks di bacaan kali ini menjadi berbalik, dari kacau balau menjadi tenang, gelap lalu kini ada terang, dan dari kerasukan setan-setan atau roh jahat menjadi waras, sadar dan bersukacita-bersemangat, ketika Tuhan Yesus Kristus tiba di Gerasa (baca keterangan awalnya di ayat 1-3). Dia membebaskan seorang yang dikuasa roh jahat itu, dengan cara dan proses yang sangat mengagumkan: “Dan Yesus bertanya kepadanya: “Siapakah namamu?” Jawabnya: “Legion,” karena ia kerasukan banyak setan. Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut. Adalah di sana sejumlah besar babi sedang mencari makan di lereng gunung, lalu setan-setan itu meminta kepada Yesus..” (cuplikan ayat 30-33). Terbukti bahwa kuasa roh jahat takluk dalam kuasa Roh-Nya! Kuasa roh Keselamatan Allah dalam Krisus tidak hanya mengubah orang tersebut secara total, tetapi juga memotivasinya untuk mempertanggung-jawabkan kuasa Roh yang menyelamatkannya.

Bapak, ibu sahabat serta semua umat, atau siapapun Anda yang membaca teks ini, mari menceritakan berita tentang kuasa Roh Allah di dalam Tuhan Yesus. Khususnya di konteks “jaman now.” Sosok Tuhan Yesus secara manusia tidak ada lagi, tetapi sosok Ilahi-Nya ada kekal selamanya bersama kita yang percaya. Percaya dan hidup taat dalam tuntunan Roh-Nya. Merenungkan ulang perikop kali ini, kita kembali belajar bahwa manusia begitu bernilai di hadapan Allah. Namun bentuk sepak terjang setan masih bergulir hingga kekinian dan sampai akhir. Ia selalu jeli melihat kelemahan kita, tidak sedetik pun melepaskan kesempatan menjerumuskan kita ke dalam kegelapan yang memunculkan ketakutan, kebohongan, dan bahkan kejahatan.

Mari merespons seperti respons orang yang telah dibebaskan dari belenggu setan tersebut, ia rindu mengikut-Nya. Namun, Tuhan Yesus Kristus memberi tanggung jawab yang lebih besar, ia disuruh menyaksikan perbuatan Allah bukan di tempat lain tetapi di tempat asalnya sendiri. “Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu.” Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.” (ayat 39).

Mari kembali ke keluarga, “pulang ke rumahmu” lebih menghadirkan terang Roh-Nya. Selanjutnya mari kembali ke kehidupan dengan orang lain, di masyarakat kota Jakarta yang baru berulang tahun ke-492, dan bergandengan hati dalam roh “persatuan dan kesatuan” negara Indonesia yang kita cintai bersama, dengan kembali saling menyayangi, dan mempersilakan kuasa Roh-Nya menghubungkan batas perbedaan. Mengalahkan gelap kejahatan, dengan semakin jujur dan tulus membagikan kebaikan-kebaikan dalam terang Roh bagi dunia. Amin.

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share