Roh Kudus Memperbaiki Kehidupan (Pentakosta) (Kisah Para Rasul 2: 1-21)

Roh Kudus Memperbaiki Kehidupan (Pentakosta) (Kisah Para Rasul 2: 1-21)
“Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.”
(Kisah Para Rasul 2: 21)

Pentakosta terjadi bertujuan untuk memperbaiki kehidupan setiap orang yang percaya. Pencurahan Roh Kudus mendatangkan hari keselamatan yang besar, dan pencurahan Roh Kudus memperbaiki-memurnikan barangsiapa yang mau datang bersekutu menyembah Tuhan Allah. Rasul Simon Petrus dan gereja mula-mula menggunakan makna “perbaikan kehidupan” ini untuk karya Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah ditinggikan, dan kini dengan curahan Roh Kudus.

Inti perikop kita di Pentakosta kali ini ada di Nats (ayat 21) bahwa perbaikan akan terjadi untuk kehidupan, dimulai di kehidupan orang percaya, sebab kepada mereka yang berseru kepada Allah akan diselamatkan. Rasul Petrus berkhotbah di hadapan orang-orang Israel dan semua orang yang ada saat itu. Petrus mengutip kata-kata Nabi Yoel yang mengandung janji (baca Yoel 2: 28-31), bahwa mereka yang mau berseru kepada Allah akan diselamatkan dan bahkan menerima pencurahan Roh-Nya. Mereka yang mau percaya akan menjadi bagian dari umat Allah yang bertahan, taat dalam iman dan terus setia memberitakan kasih dari Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, dan seterusnya dengan bimbingan Roh yang memimpin, menyertai, menegur, menghibur, mencerahkan, menguatkan, dan menyelamatkan: Roh Kudus.

Selamat Pentakosta! Mari terus persilakan Roh Kudus lebih memperbaiki hati, pikiran dan kehidupan tiap kita. Roh Kudus, Roh Kebenaran dicurahkan, agar setiap orang percaya dimampukan juga untuk memengaruhi kemudian memperbaiki kehidupan keluarga, lingkungan dan banyak orang lain di sekitarnya sesuai dengan kebenaran-Nya, di tiap hari kehidupan nyata. Seperti inti khotbah Rasul Petrus tadi, bahwa tiap orang akan menjadi bagian dari penggenapan janji Allah yang indah yakni proses penyelamatan-Nya bagi dunia. Roh Kudus yang ada di dalam kita akan terus memastikan itu berlangsung, salah satu yang terpenting adalah memperbaiki kehidupan pribadi kita, dan kemudian kita diutus-dipakai untuk memperbaiki kehidupan sekeliling dan lebih luas. Amin.

 

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share